Harusnyadari situ pun sudah cukup dijadikan alasan kenapa harus nonton film " Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak " (#Marlina). Berikut empat alasannya: 1. Keindahan alam Sumba dan Sinematografinya. Seperti yang sudah disajikan sebagai pancingan di trailer dan official video theme song -nya tadi, film #Marlina sungguh memperlihatkan Shareto Facebook Share to Twitter. Jakarta, IDN Times - Tanggal 16 November mendatang, film bergenre thriller berjudul Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak mulai tayang di seluruh bioskop di Indonesia. Film ke-3 dari Mouly Surya yang digarap sejak tahun 2014 bersama Garin Nugroho dan diproduseri oleh Rama Adi serta Fauzan Zidni ini, sukses 52.2 Data Durasi Terpaan Film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak" .40 5.2.3 Data Atensi Terpaan Film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak"..41 5.3 Analisis Sajian Data Hasil Tanggapan Responden pada Variabel (Y) ..45 5.3.1 Data Perhatian Minat Genre di Film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak" 45 JadiPembunuh Bayaran, Peran Jennifer Garner di Film Elektra Sukses Bikin Penonton Terpukau, Ini Sinopsisnya Selasa, 26 Juli 2022 | 10:56 WIB. Hiburan Klik Link Nonton Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak Full Movie Senin, 7 Februari 2022 | 18:13 WIB. Hiburan JAKARTA Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak karya sutradara Mouly Surya bersiap menuju proses seleksi nomine Best Foreign Language Film Academy Awards 2019.. Produser Marlina, Fauzan Zidni, memperkirakan ada 90 film yang akan diseleksi dalam kategori tersebut. "Kita bersaing dengan kira-kira 90 film dari negara lain," ujar Fauzan kepada Kompas.com saat dihubungi via . Jakarta - Film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' akan segera tayang di bioskop Tanah Air mulai 16 November 2017. Secara garis besar film yang disutradarai oleh Mouly Surya ini berkisah tentang perjalanan tokoh utama bernama Marlina Marsha Timothy dalam mencari keindahan alam di Sumba, Nusa Tenggara Timur, 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' mengusung genre film yang sepenuhnya baru, yaitu Satay Western. Dengan kata lain, film ini memiliki karakteristik film koboi pada umumnya hanya saja berlatar di tak seperti film bergenre Western yang biasanya diperankan oleh laki-laki, tokoh utama dari film ini justru adalah perempuan. Ditambah lagi, film ini juga membicarakan isu perempuan beserta relasinya dengan laki-laki. Kendati mempersoalkan hal yang sama sekali baru, sutradara Mouly Surya mengatakan untuk dapat menikmati filmnya, penonton harus bisa keluar dari zona nyaman."Orang memang harus keluar dari zona nyamannya untuk bisa menikmati film saya. Itu mengapa film-film sejenis ini penting untuk dibuat karena kita harus, patut, keluar dari zona nyaman," ungkap Mouly Surya ditemui usai acara pemutaran perdana di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 9/11/2017.Mengangkat isu mengenai perempuan Sumba, Mouly Surya mengatakan film yang syarat dengan komedi gelap ini bukan hanya semata-mata diperuntukkan untuk perempuan saja."Biarpun film ini tokoh utamanya perempuan, tapi jelas film ini juga tentang laki-laki," kata Mouly Surya ditayangkan di bioskop Indonesia, film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' sudah lebih dulu berkelana ke berbagai festival mancanegara. Festival Film Cannes di Prancis adalah salah satunya. srs/mau Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tonton trailer-nya dulu lah di YouTube, atau official video theme song-nya "Lazuardi" yang dinyanyikan oleh Cholil-nya ERK. Dari situ saja kita sudah bisa menikmati keindahan sinematografi alam Sumba berikut penataan adegan sang sutradara sekaligus kekuatan pemain-pemainnya. Harusnya dari situ pun sudah cukup dijadikan alasan kenapa harus nonton film "Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak" Marlina. Berikut empat alasannya1. Keindahan alam Sumba dan SinematografinyaSeperti yang sudah disajikan sebagai pancingan di trailerdan official video theme song-nya tadi, film Marlina sungguh memperlihatkan keindahan alam Sumba. Bagi mereka yang pernah berkunjung ke kawasan Nusa Tenggara tentu paham betul bagaimana keindahan alam di sana. Sinar matahari yang membuat warna rumput kering pun menjadi berkilau keemasan. Nah.. visualisasi tersebut begitu gamblang tersaji nikmat sepanjang film sutradara - Mouly Surya nampaknya menyadari betul kekayaan kontur alam Sumba yang begitu mudah dijadikan layer di beberapa scene berikut bidang luas padang rumputnya. Begitu juga sang matahari yang terik apa adanya justru menghasilkan cahaya dan bayangan yang kaya dalam layar film. Saya pikir di film Marina ini, tim berhasil menggali kekayaan visual sebuah daerah di Indonesia sebagai lokasi ideal film. Sang sinematografernya - Yunus Pasolang pun nyata sekali rajin bermain-main dengan lensa, juga rajin dalam memindahkan perangkat kameranya dari titik yang dekat ke titik lain yang jauh. Namun efektif sekali dalam penggunaan cahaya artificial. Sungguh sangat apik dalam penggarapannya. Sumber 2. Alur cerita "Empat Babak" yang pasPenyajian gaya "empat babak" ini memang bisa dibilang gaya "rasa baru" pada film Indonesia. Sejak awal penonton sudah disajikan premis di tiap babaknya yang mana dengan begitu penonton sudah bisa menerka peristiwa apa yang akan ditonton dalam tiap babaknya. Seolah-olah tidak ada rahasia lagi dalam tiap babaknya. Namun menariknya saya pun tidak bisa menerka ujung dari kisah si Marlina yang sedang berjuang membela haknya setelah dirampok dan diperkosa oleh para begundal. Saya pun tak perlu memberikan spoiler dari akhir film ini, kenapa? Karena saya lebih tertarik mengajak penonton lain untuk ikut menebak akhir dari film ini yang sungguh tidak ketebak. Ending dari film ini berhasil membuat saya bergumam "anjing!" pas melihat scene akhirnya, gokil lah! Permainan dialog yang efektif dan nakal pun cukup membuat film tentang pembunuhan ini jadi terasa Karakter-karakter pemain yang kuatFilm Indonesia sejauh ini selalu mengandalkan nama besar aktor sebagai daya tarik dan kekuatan jualannya. Sementara di film Marlina - bagi saya hanya Marsha Timothy saja yang terkenal, sisanya? Menurut saya hampir pada tidak terlalu terkenal. Namun hal baiknya adalah dengan demikian penonton tidak terkontaminasi oleh karakter-karakter pemain di film sebelumnya. Untuk Marsha Timothy - sang Marlina, ia ditampilkan bukan sebagai wanita cantik pemanis film. Acting dan karakternya kuat sekali, membuat penonton jadi ikut mengerenyitkan dahi saat harus menatap dan berurusan dengan pria-pria kurang begitu sederhana dan berhasil menampilkan figur wanita NTT yang tegar, kuat, dan tangguh dalam menuntut haknya. Namun demikian karakter Marlina dan Novi kerabat Marlina sebagai perempuan justru tetap tampil lugu sebagai wanita saja, apa adanya. Dalam beberapa ulasan media sosok perempuan-perempuan ini justru dianggap merepresentasikan feminisme, sementara menurut saya tidak sama sekali, Marlina dan Novi muncul sebagai perempuan biasa. Bahwa ia harus buang air kecil, ia tetap masak, main di dapur, hormat pada pria - baik pada suami, orang lain, bahkan pada penjahat sekalipun. Tegas dan tegar sebagai layaknya wanita Sumba, seperti kenang Marsha saat ia melakukan survei kepada beberapa perempuan di sana. Sumber 4. Sajian dan kemasan yang lezat untuk film Indonesia zaman nowFilm Marlina ini nampaknya memang sengaja ditampilkan dan dikemas sebagai film bercita rasa festival, paling tidak itu dugaan saya karena beberapa hal, antara lain penamaan judul yang catchy sekali. Judul panjang memang cukup membuat penonton dibuat gemas bak film "Lock Stock and Two Smokin Barrel". Penyajian judul babak yang juga ditampilkan dengan apik bak gaya Quentin Tarantino. Lalu bagaimana visualisasi gambar dengan kamera diam yang begitu kuat dan indah sekali bak film-filmnya Akira Kurosawa. Semua resep tadi seolah dicampuradukkan secara serampangan oleh Mouly Surya. Namun ternyata semua itu tampaknya dilakukan dengan sadar sekali oleh sang sutradara wanita ini. Hasilnya adalah sebuah film dengan sajian yang beragam namun dapat dinikmati dalam setiap suapannya. Misalnya, bagaimana Mouly menyajikan simbolisme "kematian dan kelahiran" lalu dapur sebagai simbol "wilayah khas dan rahasia" wanita. Belum lagi sajian musik dengan gitar western style a la Ennio Morricone yang dipadukan dengan pemandangan alam Sumba, membuat film ini makin terasa nakal namun apik!Awal tahun 2000-an saya pernah membaca sebuah skenario drama pertunjukan teater berjudul "Extremities" karya William Mastrosimone, yang bercerita tentang bagaimana kusutnya kehidupan seorang wanita yang menjadi korban pelecehan dan pemerkosaan. Konflik dan kekacauan dari peristiwa pemerkosaan sudah pasti pihak wanita yang akan selalu jadi film Marlina ini menurut saya punya pesan yang sama dengan "play Extremeities" tadi hanya saja "kejahatan" pada wanita versi Indonesia-nya berhasil disajikan oleh Mouly and the gank. Selain itu Marlina bisa menampilkan sudut pandang yang berbeda atas respons perlawanan perempuan yang jadi korban pemerkosaan. Yang membuat saya bertepuktangan pada akhir film Marlina adalah karena ternyata ending dari film Marlina jauh lebih extreme dibanding "play Extremities"-nya Mastrosimone. Tak percaya? Ayo sempatkanlah tonton film ini. Lihat Lyfe Selengkapnya Jakarta, IDN Times - Tanggal 16 November mendatang, film bergenre thriller berjudul Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak mulai tayang di seluruh bioskop di ke-3 dari Mouly Surya yang digarap sejak tahun 2014 bersama Garin Nugroho dan diproduseri oleh Rama Adi serta Fauzan Zidni ini, sukses menyabet berbagai penghargaan di berbagai festival film pemain ternama dan berbakat hadir dalam film ini. Di antaranya Marsha Timothy Marlina, Yoga Pratama Franz, Egi Fedly Markus, Dea Panendra Novi hingga Indra Birowo Umbu. Baca juga Keluarga Tak Kasat Mata Bakal Ramaikan Film Bergenre Film ini lebih menceritakan perjuangan hidup Marlina. Dimana ia adalah seorang janda muda dari perbukitan di pulau Sumba, suatu hari di sebuah padang sabana Sumba, di Indonesia, sekawanan perampok mendatangi rumahnya dan mengancam harta, nyawa serta kehormatannya dihadapan suaminya yang telah berbentuk mumi duduk di sebelah pojok Demi mencari keadilan dan juga penebusan, dalam sebuah perjalananya, dirinya membawa kepala dari bos si perampok tersebut, yaitu Markus Egi Fedly, yang dipenggalnya tadi Marlina bertemu juga dengan Novi Dea Panendra, yang menunggu kelahiran bayinya dan juga Franz Yoga Pratama, yang menginginkan kepala Markus untuk berjalan tanpa kepala, Markus menguntit Marlina. Bagaimaana selanjutnya? Saksikan filmnya hanya dibioskop kesayangan juga 10 Fakta Film Keluarga Tak Kasat Mata, Bikin Merinding Poster Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak captured via IMDbPASUNDAN EKSPRES – Kehabisan rekomendasi film untuk ditonton pada waktu senggang? Coba nonton film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak, deh! Simak dulu sinopsinya di sini, yuk!“Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Mouly Surya. Film ini mendapatkan sambutan positif dari kritikus dan meraih beberapa penghargaan internasional, termasuk Best Film di Festival Film Asia Pasifik dulu Sinopsisnya, yuk!Film ini mengisahkan tentang seorang perempuan bernama Marlina diperankan oleh Marsha Timothy yang tinggal di sebuah desa terpencil di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Marlina hidup seorang diri setelah suaminya meninggal dunia. Suatu hari, sekelompok tujuh pria datang ke rumah Marlina dan mengancam untuk mencuri ternak dan memperkosa JUGA Bukan Hanya Sekadar Hiburan, Inilah Manfaat Menonton Film yang Harus Diketahui!Merasa terancam, Marlina dengan berani membunuh salah satu dari tujuh pria kemudian memutuskan untuk membawa mayat pria tersebut ke kota untuk menyerahkan diri kepada polisi. Namun dalam perjalanan, ia bertemu dengan berbagai macam orang dan menghadapi serangkaian rintangan yang membuat perjalanannya semakin ini dibagi menjadi empat babak, masing-masing dengan nuansa yang berbeda. Babak pertama menggambarkan Marlina sebagai seorang perempuan yang tegas dan kedua menghadirkan karakter-karakter lain yang membantu Marlina dalam perjalanannya. Babak ketiga menghadirkan adegan yang lebih intens dan dramatis, sementara babak terakhir menghadirkan pembalasan yang JUGA Film Animasi Zootopia Rekomendasi Tontonan saat Libur LebaranPesan Tersirat dalam Film Marlina si Pembunuh dalam Empat BabakFilm ini memiliki pesan yang kuat tentang keberanian, keadilan, dan kesetaraan gender. Marlina digambarkan sebagai seorang perempuan yang tidak takut untuk mengambil tindakan demi melindungi dirinya sendiri, dan ia juga menentang tindakan kekerasan dan diskriminasi terhadap Off untuk Para Pemain di Film Marlina si Pembunuh dalam Empat BabakAkting Marsha Timothy sebagai Marlina sangat memukau dan berhasil membawa karakter tersebut dengan baik. Film ini juga disertai dengan musik yang kuat dan sinematografi yang indah, yang berhasil menambahkan nuansa dramatis pada keseluruhan, “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” adalah film yang sangat layak untuk ditonton. Cerita yang kuat, akting yang memukau, dan pesan yang kuat tentang keberanian dan kesetaraan gender membuat film ini menjadi salah satu film terbaik dari Indonesia dalam beberapa tahun nonton filmnya, yuk! pm Poster film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDbFilm ini digarap oleh sutradara Mouly Surya. Naskahnya ditulis oleh Mouly Surya bersama Rama pada 16 November 2017, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak distribusikan ke 18 negara. Film ini menampilkan Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, hingga Egi berdurasi 90 menit ini juga telah mendapatkan banyak nominasi serta penghargaan, salah satunya dalam Festival Film Indonesia film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb /© Film Marlina si Pembunuh dalam Empat BabakPada suatu ketika, rumah seorang janda bernama Marlina Marsha Timothy yang terletak di padang sabana di Sumba, Indonesia, didatangi sekawanan terdiri atas tujuh orang yang mengancam nyawa, harta, serta kehormatan Marlina di hadapan suaminya yang telah menjadi mumi. Sebagai perlawanan, ia memenggal kepala bos perampok, Markus Egi Fedly.Adegam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb Berangkat dari kejadian itu, Marlina kemudian melakukan perjalanan untuk mencari keadilan serta penebusan Marlina ini terbagi dalam empat babak, yaitu perampokan, perjalanan, pengakuan, dan film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak. Dok IMDb Di tengah perjalanan, Marlina bertemu dengan Novi Dea Panedra yang tengah menunggu kelahiran bayinya. Ia juga harus berurusan dengan Franz Yoga Pratama yang menginginkan kepala Markus nasib Marlina? Simak kelanjutan kisahnya di film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak yang sudah tayang di Netflix!

nonton marlina si pembunuh dalam empat babak